Bulan tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri. Sinar Bulan yang kita lihat adalah pantulan dari sinar matahari. Bumi berputar mengelilingi Matahari, dan Bulan berputar mengelilingi Bumi. Sekali Bulan mengelilingi Bumi membutuhkan waktu kira-kira 30 hari. Oleh karena itu, selama Bulan mengelilingi Bumi, sudut yang terbentuk antara Matahari, Bumi, dan Bulan akan berubah sedikit dari hari ke hari.
Perbedaan sudut yang dibentuk oleh Bumi dan Bulan mengakibatkan ada bagian permukaan Bulan yang tidak menerima sinar Matahari. Akibatnya, kita akan melihat bentuk Bulan yang sedikit berbeda dari hari ke hari.
Kita bisa melihat Bulan penuh yang disebut Bulan purnama, Bulan separuh, dan Bulan sabit. Dengan kata lain, perbedaan bentuk Bulan bukan disebabkan oleh perubahan bentuk Bulan, tetapi karena posisi Bulan yang selalu berubah-ubah.
Blog Fiyona
Kamis, 01 September 2016
Jumat, 12 Agustus 2016
Bagaimana Pelangi Terbentuk
Nah... Kali ini saya akan membagikan penjelasan tentang Bagaimana Pelangi Terbentuk
Cekidot.....
Di udara terdapat banyak butiran air yang beterbangan, tetapi tidak terlihat oleh mata. Setelah hujan turun dan Matahari bersinar, butiran-butiran air itu akan terkena sinar Matahari. Bila butiran air dan sinar bertemu, sinar akan mengalami pembiasan dan pemantulan. Fenomena sinar yang berbelok disebut pembiasan, semntara sinar yang bergerak lurus lalu membentur unsur lain dan memantul kembali disebut pemantulan. Oleh karena itu, pelangi dapat terlihat dengan jelas setelah hujan turun. Selain itu, bila pada malam hari turun hujan dan bulan bersinar terang, maka pada malam hari pun kita dapat melihat pelangi.
Sinar memang tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi jika bertemu dengan butiran air maka akan muncul warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang membentuk pelangi. Perbedaan warna yang kita lihag disebabkan karena adanya perbedaan indeks bias.
Cekidot.....
Di udara terdapat banyak butiran air yang beterbangan, tetapi tidak terlihat oleh mata. Setelah hujan turun dan Matahari bersinar, butiran-butiran air itu akan terkena sinar Matahari. Bila butiran air dan sinar bertemu, sinar akan mengalami pembiasan dan pemantulan. Fenomena sinar yang berbelok disebut pembiasan, semntara sinar yang bergerak lurus lalu membentur unsur lain dan memantul kembali disebut pemantulan. Oleh karena itu, pelangi dapat terlihat dengan jelas setelah hujan turun. Selain itu, bila pada malam hari turun hujan dan bulan bersinar terang, maka pada malam hari pun kita dapat melihat pelangi.
Sinar memang tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi jika bertemu dengan butiran air maka akan muncul warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu yang membentuk pelangi. Perbedaan warna yang kita lihag disebabkan karena adanya perbedaan indeks bias.
Langganan:
Postingan (Atom)